Sabtu, 19 Februari 2011

trapped to the past

Kita seringkali terperangkap dalam masa lalu meskipun tanpa kita sadari, entah itu tentang euforia masa lalu ataupun kesedihan yang mengintil kemana pun kita pergi. Waktu sepertinya terhenti. Kita hidup di jaman yang berbeda, tapi rasanya masa lalu itu benar2 dekat, menyapa kita, bahkan membuai kita.

Saya juga begitu. Kemaren, kemaren sebelumnya, bahkan sejak bertahun2 yang lalu ternyata bayang masa lalu itu begitu sering membekap aksi saya, bahkan tanpa saya sadari. Sekarang, saya sudah mahasiswa tingkat akhir di fakultas kedokteran. Tapi, anehnya, saya masih saya sering membandingkan kehidupan saya sekarang ini dengan apa yang saya alami waktu smp di pondok dulu. Rasanya saya sekarang berubah. Jadi lebih terbuka, gak canggung lagi, gak diem2an lagi, lebih santai, dan gak sekalem waktu saya smp dulu (hehehe.. :)). Kadang2 malah terselip keinginan untuk jadi seperti dulu.... Kangeeen...

Karena itulah, saya sering maen ke sekolah saya dulu. Yah.. Cuma pengen ngobatin rasa kangen tadi sih... pengen sharing, sekedar say ‘hai’ n tanya2 kabar temen2 seperjuangan saya dulu. Pengen ketawa bareng lagi... Jauh2 gak papa deh... saya sempatkan kok... :)

Tapi, anda tau apa yang saya temukan?

Yah.. benar...

saya tidak menemukan apa yang saya cari.

Semuanya beda. Keramaian itu sama, tapi isinya tidak lagi sama. Tidak ada lagi teman2 yang sama. Tidak ada lagi canda tawa yang sama. Bahkan, bentuk bangunannya pun sudah berubah. Padahal, rasanya saya belum lama meninggalkan tempat ini. Baru sekitar 7 tahun saja. Bahkan saya bisa mengingat dengan detail letak bangunannya dulu, bagaimana wajah teman2, apa yang kami lakukan dan seterusnya. Waduh, beneran kecewa deh.. rasanya gimanaaa.. gituuu... udah ngebet tapi gak ketemu. Saking ngebetnya, Kalo seandainya doraemon tinggal di 7 Ulu, mungkin saya pinjem deh mesin waktunya.... Tapi, tentu saja doraemon gak tinggal di 7 Ulu. Dan karena itu pula saya tetep gak ketemu orang2 yang saya kangenin itu...

Saya cugak! Saya pingin ketemu semuanya sekarang! Sekaraaaang!!!! >.< (ngambek)
Tapi, Ternyata saya harus puas menemui rekan2 yang saya kangeni itu hanya dalam angan saya saja.

Itulah hebatnya waktu. Hanya meninggalkan kenangan untuk kita.
Selalu pergi menjauh, dan takkan pernah kembali lagi.

***

Kadang2, masa lalu menyapa kita dengan cara lain.

Saya sering banget menemukan teman2 yang drop semangatnya. Padahal mereka ini angkatan baru di fakultas saya. Sama seperti saya, mereka ini merasa gak nyaman dengan kondisi sekarang. Dulu, mereka ini jagoan, biasanya selalu jadi si nomor satu di tempat asalnya masing2 meski gak terlalu berusaha mati2an. Tapi, semenjak berada di posisi sekarang, rasanya ada yang berubah. Semangat jadi kendor. Nilai juga pas2an. Gak jadi top scorer lagi. Timbul rasa minder dengan rekan lain yang kelihatan lebih “cling!” di banding kita. Entahlah... dalam otak mendadak tertulis “males ah... keknya aku gak sebaik mereka deh” ato “aduh.... kok aku rada ketinggalan di banding temen2 yang laen yah? Kok aku rasanya jadi mundur yah sekarang??”

Dari sinilah timbul rasa kangen dengan masa lalu. Ada keinginan untuk kembali berada di puncak karier di masa keemasan dulu. Tapi, Cuma pingin aja... Semangat tetep drop. Walhasil, keadaan jadi tak menentu. Nilai tetep drop dan si pelaku jadi tambah menyalahkan diri sendiri. Akhirnya, yah... nothing to do, stress iya... Yang gawat itu kalo pada akhirnya si pelaku jadi depresi. Kerjaan jadi gak beres dan timbul sindrom membenci diri sendiri. Ngerasa “ini bukan dirikuuu.... aku kotor! AKU KOTORR!!!” :)

***

Nah... apa anda punya cerita yang sama?

Pernahkah anda merasa dahulu lebih baik, jadi anda pingin kembali saja ke masa lalu dan meninggalkan apa yang anda hadapi sekarang begitu saja?

Lalu, apa yang anda lakukan waktu itu?


Sejujurnya, saya sebetulnya benar2 menikmati masa lalu tadi, seakan2 itu adalah bagian dari masa sekarang dan masa depan saya juga. Patokan saya adalah menjadi seperti dulu

i>
dengan usaha yang sama dan dalam tempo yang sesingkat2nya. Tapi, belakangan ini saya baru tersadar. Saya salah. Mungkin kita memang tidak puas dengan kondisi kita sekarang, dan merasa dulu itu jauh lebih baik. Tapi, kita tidak bisa diam saja lalu menikmati euforia masa lalu. Zaman sudah berubah. Kondisi kita sekarang beda dengan masa lalu. Kita sekarang memang sudah bukan lagi seseorang yang dulu. Situasi sekarang berubah. Tantangan yang kita hadapi berubah. Kesulitan yang kita hadapi juga makin meningkat grade-nya. Dan kedewasaan diri kita juga bertambah. Itu yang kemudian menciptakan perbedaan tindakan apa yang kita ambil sekarang. Dan tentu saja hasilnya juga beda.

Untuk mencapai posisi yang sama dengan masa lalu tentu juga tidak mudah. Usaha yang persis sama dengan masa lalu tidak selamanya menghasilkan hasil yang sama kalau kondisi lingkungannya berubah. Dan kita tidak bisa membandingkan kondisi kita sekarang dengan kondisi masa lalu, menjudge yang dulu lebih baik lantas terpuruk.

NO...

Waktu kita adalah sekarang!

Cukup memikirkan masa lalu.

Masa lalu itu hanya ibarat spion. Hanya kita lihat sesekali saja.
Apa jadinya jika supir terus-menerus melihat spion tanpa memperhatikan jalan yang ditempuhnya?

Kita boleh kok berkaca dengan masa lalu untuk menentukan sejauh apa target kita atau menilai kemungkinan kesalahan2 kita dari pengalaman masa lalu. Tapi, stop! Jangan terlena dengan masa lalu. Jangan tertipu dengan pikiran “ kalo dulu sih... aku tu ya.. bla, bla, bla...” lalu sekarang menerapkan cara yang sama, lantas hasilnya sama. Belum tentu!
Berhentilah berangan2 bahwa kita ingin situasi yang sama seperti dulu dengan cara yang sama tanpa ada perbaikan strategi. Karena kondisi kita beda. Dibutuhkan strategi yang jauh lebih matang dan terencana untuk menghadapi tantangan sekarang. Ini saat2 transisi kita. Apakah kita sukses lebih baik dari masa lalu atau bahkan jauh lebih buruk? Sukses menghadapi masa transisi ini atau terduduk pasrah dikungkung bayangan masa lalu?

Tutup lembaran masa lalu anda. Hari ini adalah halaman baru catatan amal anda. Anda punya hak penuh untuk menentukan apa yang akan anda lakukan hari ini tanpa gangguan bayang2 ilusi masa lalu. Fokus dengan target2 kita, tatap lurus ke depan. Lalu... Wusshh!!!! Tangkap target itu dengan ikhtiar terbaik kita.

Keep moving forward guys...

Sekarang adalah masa lalu dari masa depan. Kalau kita melalaikan hari ini, apa yang hendak kita kenang di masa depan?

Bertahanlah mengahadapi kesulitan dan tantangan di saat transisi ini. Penyesalan hanya terjadi untuk hal2 yang tidak pernah kita lakukan. Penyesalan akan berbanding lurus terhadap pilihan2 yang dulu kita abaikan. Kenapa dulu diam2 saja dan tidak mengubah? Kenapa dulu pasrah mengenang masa lalu bukan produktif mengejar masa depan? Kenapa dulu cuma sibuk memandang kagum pada orang2 hebat di sekeliling kita, bukannya menjadikan diri kita sehebat orang2 di sekeliling kita? Dan kenapa2 lainnya....

Jadi, sebelum kita semua menyesal, BERGERAKLAH!!!

Agar suatu saat di masa depan, kita hanya akan tersenyum karena mimpi2 yang kita perjuangkan hari ini menyapa kita di alam nyata.

Lakukan saja yang terbaik hari ini.

Let say good bye to the past and also welcome to the future


Okeh?!


Fajar di kamarku, 19 Feb 2011, 01.24 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar