Senin, 08 November 2010

jadwal... jadwal....


Sebuah sms masuk, mengagetkanku yang sedang tidur2an malas. Suara nyaring Justin Bieber berdering keras. Ku buka sms dan kudapati sebuah sebaris kata singkat:

Jarkom:
Besok kuliah --------tiiitt (disensor) -------- jam 8

Aku melirik jam. Pukul 20.15. Hanya kurang 11 jam 45 menit dari waktu yang ditetapkan. Padahal kemarin sudah ada pemberitahuan bahwa besok libur. Dan aku sudah terlanjur janjian dengan seseorang untuk besok.
Buru2 ku batalkan janji dengan semuanya sambil minta maaf karena ada JADWAL KULIAH MENDADAK. It’s Ok, sebagai seorang mahasiswa yang baik hati, kuliah jauh lebih penting. Jadilah malam tadi penuh dengan kata minta maaf.
Esok paginya aku muncul dikelas. Semua sepertinya baik2 saja : anak2 kelasku masih berdiri di depan ruangan kelas, masih banyak yang keluar masuk. Jam sudah menunjukkan pukul 8 lewat. Tak ada tanda2 dosen akan masuk. Aku pikir, dosen agak sedikit telat. Biarlah... menunggu sedikit.

1 jam berlalu.

Belum juga ada tanda2 akan datangnya orang yang kami tunggu. Suasana kelas masih seperti biasa. Ketua angkatan kami menyuruh kami menunggu lagi karena dosen belum datang.

2 jam berlalu.

Ketua angkatan berkata dosennya tidak ada. Jadi sekarang kami menunggu dosen jam kedua untuk masuk. Ah... sia2 sudah janjiku, padahal tidak ada yang aku lakukan selama 1 jam ini.

3 jam berlalu.

Dan akhirnya ketua angkatan kami dengan santainya berkata bahwa dosen tidak ada yang bisa masuk. Setelah 3 jam penuh penantian panjang tanpa kepastian, terpaksa membatalkan janji penting, dan tanpa kerja produktif, ternyata tidak ada jadwal kuliah yang terlaksana hari itu.
NYEBELIN BANGET GAK SEEHHHH?????!!!!!!!!!!!!
*********
Kasus diatas real. Asli pernah terjadi. Di kelas. Aneh ya??? Padahal kami sudah memegang jadwal kuliah di awal blok. Tapi, sepertinya fakta itu terbukti hampir tidak ada gunanya. Kami tetap saja harus bertanya2 apa jadwal kuliah besok. Bahkan seringkali di sms mendadak kalau mau kuliah. Masih untung kalau kuliah esok harinya. Nah, ini, bahkan kami pernah mendapat jarkom kuliah saat itu juga. Bunyinya kira2 begini:

Jarkom:
Kita kuliah ----tiiittt----- sekarang!

Maka rekan2 sperjuanganku dengan sigap berlari2 ke ruang kelas. Sampai di ruang kelas, mereka terkejut mendapati kelas kami tidak ada dosen. Lha, ternyata dosennya “ngambek” . Beliau merasa tidak dihargai  karena hanya ada sebagian mahasiswa yang datang ke kuliahnya. Padahal hari itu kami pulang setelah menunggu selama 3 jam tanpa kabar. Dan perjuangan yang berlari2 tadi pun sia2, malah sampai dituduh yang bukan2 oleh dosen, padahal kami ini setengah mati lari2 pengen kuliah...........
Rasanya pengen banget teriak2 dikelas :
AAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRGGGGGGHHHHHHHH.......................!!!!!!!!!!!!!
*****

Aku sebenarnya heran dengan kondisi ini. Bukankah kita ini punya pengatur jadwal kuliah yang SANGAT HANDAL  dalam menyelesaikan tugasnya? So, Kenapa soal jadwal ini rasanya GAK BERES2 dan KONDISI GAK SEHAT DIATAS TETEP TERJADI????!!!! Berulang kali pula! HALOOO..
***ehm***stay cool***
Kembali ke jalan yang benar....
Kalau kita tinjau efek positifnya, oke, anggap saja ini latihan untuk keadaan emergency, jadi para mahasiswa angkatan kami gak bakalan kaget mendapati tugas mendadak. Udah biasaaaa.....
Tapi, sepositif apapun itu, ini tak bisa dibiarkan. Kondisi ini membuat hubungan antara dosen-mahasiswa jadi gak baik. Dosen menganggap mahasiwa sekarang tidak ada sopan santun karena banyak yang tidak hadir pas kuliah (padahal nyatanya keadaan seperti kondisi diatas). Sebaliknya mahasiswa menganggap dosen tidak bertanggung jawab terhadap tugasnya karena membuat mahasiswa menunggu berjam2 tanpa kabar. Ini tentu saja membuat dosen-mahasiswa saling curiga. Dan pada akhirnya tidak terjadi hubungan baik antara dosen-mahasiswa sehingga proses belajar mengajar agak sedikit terganggu.

Bukankah ini bertentangan dengan tujuan pendidikan?! Bagaimana akan belajar dengan tenang jika kedua pihak sama2 dongkol? –*emosi*---

Sebenarnya, etiologi dari kasus diatas adalah masalah komunikasi. Mahasiswa-dosen perlu mediator untuk berkomunikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman. Dan itulah tanggung jawab pengatur jadwal kuliah. Kita berpositif thinking, Mungkin sejauh ini para mediator ini sudah bekerja dengan sangat baik. Tapi sayang, faktanya kasus diatas sangat sering di temukan. Untung saja tidak setiap hari.

Para mediator pengatur jadwal kuliah yang terhormat dan kami sayangi

Kami hanya ingin tahu,  what did you do ?? Bagaimana mis-komunikasi ini bisa terjadi di blok yang bahkan menekankan tentang pentingnya komunikasi???

Kami tidak menuntut banyak. Kami tidak sensi dengan kalian semua. Kami pun tidak mau menyalahkan siapa2. Tapi kami mohon hak2 kami di penuhi. Hak untuk kuliah sesuai JADWAL YANG DITETAPKAN. Hak atas nilai2 blok yang keluar TEPAT WAKTU. Hak atas NILAI2 UJIAN KAMI. Itu semua bukan tuntutan kami, tapi konsekuensi dari amanah yang harus kalian jalankan. Tuntutan dari jabatan yang kalian pegang. Kami hanya mengingatkan.
Selama ini kami diam bukan karena kami senang dengan keadaan ini. Kami menunggu kalian sadar, karena kita sudah sama2 dewasa. Rasanya tak perlu kan... kalau kami harus berdemonstrasi seperti yang kami lihat di TV.
Jangan sampai  Miss comunicator-nya sendiri membuat miss-comunication.
Jangan sampai ada salah paham diantara kita.
OKE????!!!!

Minggu, 31 Oktober 2010

THE REAL TARGET!

just wanna share.......
Sebenarnya, Apa sih yang kita cari dalam hidup ini?

Uangkah?
Jabatan-kah?
pasangan hidup yang wah?
Rumah yang mewah?
Penghargaan?


Jika anda adalah seorang mahasiswa, maka mungkin logikanya adalah seperti ini:

Anda belajar giat supaya bisa lulus di jurusan favorit yang anda inginkan. Jika lulus, anda kuliah dulu, lalu mengambil predikat sarjana. Setelah itu anda mungkin bersiap2 untuk memasuki dunia kerja. Kebanyakan orang akan mengincar posisi sebagai PNS, sedangkan sebagian lagi mungkin akan berwirausaha, mengajar, dll (silahkan anda bayangkan sendiri mau jadi apa sesuai keinginan anda). Intinya ini adalah fase dimana anda mengumpulkan sebanyak2nya dana untuk kehidupan selanjutnya.

Masa terus berlanjut. anda sekarang sudah mempunyai bekal yang cukup untuk masa depan anda. Anda kemudian berencana akan menikah. Mulailah anda mereka2, siapa gerangan calon pasangan hidup yang bersedia membagi hatinya untuk anda? Singkat kata, setelah target terkunci ditangan anda, anda lalu menikah. Planning selanjutnya ya.... Apalagi kalau bukan punya anak kan???

Okeh, kehidupan keluarga anda berjalan mulus. Uang banyak, istri cantik, anak anda lucu2, posisi menguntungkan, dan anda menjadi matang dalam proses belajar anda. Anda mungkin terpikir untuk membuka usaha baru, mengambil kuliah spesialisasi, menambah anak lagi atau bahkan menikah lagi ^^

Kita anggap semua berjalan sesuai yang anda inginkan : anda punya uang, anda punya keluarga yang menyenangkan, anda punya kendaraan, anda sukses dalam karier dan anda dalam masa puncak kejayaan anda.

Wajar kan??? Tidak ada yang salah dengan alur diatas.


Nah, setelah sukses, SO WHAT GITU LHO?

APA YANG INGIN ANDA LAKUKAN DARI PENCAPAIAN ANDA?


sederhananya begini:

anda punya uang dua juta. Anda lalu berusaha berdagang, alhamdulillah sukses, dan anda mendapat uang dua puluh juta. setelah selesai, apa yang akan anda perbuat? Investasi? Usaha? Dan tujuannya apa? Untuk memperbanyak uang lagi kaaannn???^^

Okeh, setelah uang banyak tak habis2 tujuh turunan, lantas anda ingin apa lagi? adakah tujuan sebenarnya yang ingin anda lakukan setelah punya uang banyak? (selain untuk memperbanyak uang lagi :) )

Anda bekerja, mendapat uang, membuka usaha, mendapat uang lebih banyak, usaha lagi, mendapat uang lagi... dan seterusnya. Pernahkah anda terpikir, sebenarnya.. apa sih tujuan penting yang ingin anda kejar?
JADI, intinya, saya ingin tahu.... APA TUJUAN ANDA?

Anda yang sukses tentu akan menuju masa tua dan tentu saja semakin dekat dengan kematian. Anda akan meninggalkan semua yang anda miliki dan semua yang anda capai akan meninggalkan anda. Lantas, apa yang anda dapatkan dari pengorbanan anda selama puluhan tahun?

apakah hidup kita akan dihabiskan untuk bekerja keras mencapai target yang lebih tinggi saja?

lantas setelah target tadi tercapai, anda mau apa?


Saya ingin mengajak kita semua berpikir kritis.

Tanya pada nurani kita, sudahkah kita tahu untuk apa tujuan kita di dunia ini?

Kita akan mati, tapi entah kapan waktunya. Bisa saja setelah semua fase diatas terlewati, atau bahkan ketika proses diatas belum usai. Masih untung jika anda mati setelah anda menjadi jutawan dan keluarga anda bahagia. Lha, kalau anda mati saat anda baru saja sarjana dan menikah? Apa yang akan anda bawa?

Maaf kalau saya agak serius. Masalah tujuan ini sangat penting, karena tujuan adalah landasan kita untuk melakukan sesuatu. Jika tujuan kita tak jelas, tentu langkah kita pun akan banyak yang ngawur tak jelas. Ingat, waktu kita semakin sedikit, sedang maut mengintai kita diam2. Jika kita masih belum tahu tujuan kita sebenarnya, berhati-hatilah, karena kita akan terjebak pada kerja2 keras tak berarti yang menguras tenaga, pikiran dan waktu anda padahal kerja anda tak menghasilkan apa2.

So, apa tujuan hidupmu???

saya hanya ingin share. Ada satu sisi yang mungkin sering luput dari perhatian kita. Tentang masa depan yang lebih jauh. Tentang tujuan real kita.   Tentang pertanggungjawabankita atas keputusan2 kita. Tentang mati kita, dan kehidupan setelah kematian kita. Dan tentang kapling kita: surga-kah? atau neraka-kah?

Dunia ini indah, tapi... apakah kita diciptakan hanya untuk menikmati keindahan ini saja?

Jangan mau kalah dengan meja!

Meja sangat jelas tujuannya, diciptakan untuk tempat menulis. Kalau kita? untuk apa kita diciptakan?


Sudahkah kita tahu, sebenarnya, Tuhan kita ini menginginkan kita menjadi sosok yang bagaimana sih?
dan sejauh apa kita sudah berbuat untuk menjadi sosok yang diinginkan itu?

Ada beban tersemat di pundak2 kita. Untuk mengelola dunia. Untuk berbuat lebih banyak dan lebih baik. Untuk mengumpulkan pundi2 pahala. Kita ini khalifah bung! Kita ini umat terbaik! Tapi, mana buktinya????

Kita tentu ingin masuk surga. Tapi, Sudahkah pahala2 yang kita kumpulkan cukup untuk membeli selembar tiket ke surga?


Saya tak lebih baik dari anda. Jadi, mari kita saling mengingatkan. Adalah wajar untuk mengejar prestasi di dunia. Tapi, jangan sampai keinginan kita ini melupakan kita pada tujuan real kita.

Jangan mau tertipu!
WASPADALAH! WASPADALAH!
Setelah sukses, So, WHAT?

Jumat, 29 Oktober 2010

mimpi dan peluang

Bicara tentang peluang, mungkin yang tergambar dalam benak kita adalah angka2 tak penting dalam pelajaran matematika atau rumus2 aneh dalam ilmu statistika. Itu tak sepenuhnya salah. Tapi sebenarnya peluang dapat dengan mudah kita temukan dalam kehidupan sehari2.

kasus pertama
Bayangkan, anda sedang berada dalam situasi ujian multiple choice question (MCQ). Anda lagi asyik mengerjakan soal ketika mata anda tertumbuk pada satu pertanyaan yang sama sekali tidak anda ketahui jawabannya. Anda sudah berusaha keras untuk mengingat2 materi yang anda baca tadi malam. Sayang, jangankan jawabannya, anda bahkan tidak tahu dimana anda pernah melihat materi ini sebelumnya. Apa yang bisa anda lakukan?

Anda mungkin berpikir, tidak ada salahnya untuk mencoba peruntungan. mulailah anda mereka2 jawaban. salah satu dari jawaban ini pasti benar. peluangnya adalah 1/4, tapi yang mana yang benar? mana yang akan anda pilih?

kasus kedua.
Anda sedang berlari tergesa2 menuju ruangan kuliah. Dosen hari itu sudah masuk kira2 10 menit yang lalu, Celaka, ternyata semua mahasiswa sudah masuk, dan tinggallah anda sendiri berdiri di depan pintu, hanya beberapa langkah saja.

Keringat dingin mengucur deras. Anda dan isi kelas anda hanya dibatasi sebuah dinding. tapi anda ragu untuk melangkah masuk. Dosen ini tak pernah mengajar anda sebelumnya dan anda belum tahu bagaimana watak sang dosen. Bisa saja beliau menyuruh anda masuk, tapi bisa juga anda ditolak secara tidak hormat. Peluang anda untuk diterima masuk kelas adalah 50%. dan peluang ditolak juga 50%. Mana yang anda pilih?


kedua kasus diatas mungkin hanya sebagian kecil contoh2 kasus peluang. Anda -dan juga saya - mungkin sering sekali dihadapkan pada pilihan2 sulit dan peluang2nya kecil seperti: lulus SNMPTN di jurusan favorit di kota anda, menjadi juara kelas di kelas anda, menang lomba karya tulis, lulus tes beasiswa dan lain2. Saya tekankan, peluangnya sangat kecil. Anda mesti bersaing dengan puluhan, ribuan atau mungkin puluhan ribu orang yang sama tujuannya dengan kita. PASTI SULIT SEKALI!

Peluang yang sulit ini memang bisa membuat nyali ciut. Membuat anda takut keluar dari zona aman. Membuat anda ragu untuk bermimpi dan bercita2, karena takut akan merasakan pahitnya kegagalan.

Tapi, sebenarnya anda tidak perlu khawatir soal peluang yang kecil itu. Karena, meskipun peluangnya kecil, tapi SETIAP ORANG YANG BERADA DALAM SISTEM PELUANG INI MEMILIKI KESEMPATAN YANG SAMA!

sekali lagi,
SETIAP ORANG, TERMASUK ANDA, MEMILIKI PELUANG YANG SAMA!!!!
jika peluang anda hanya 10 %, peluang pesaing andapun 10%. mereka tidak lebih unggul dari anda, dan andapun tidak lebih rendah dari mereka.

Jadi, tidak ada alasan untuk menciut. tidak ada alasan untuk takut dan pesimis. Karena pesimis berarti anda menyerahkan peluang anda kepada orang lain untuk maju dan mengambil posisi itu. Bukankah ini tidak anda inginkan??

Jadi, apa kenapa mesti takut dan menyerah sebelum mencoba?

ANDA DAN EINSTEIN PUNYA OTAK YANG SAMA!
Anda pernah memenangkan persaingan yang jauh lebih sengit ketika para sperma dalam rahim ibu anda memperebutkan sel telur yang hanya satu. Dan dari persaingan itulah anda kemudian tercipta. Andalah pemenang itu.

U ARE THE WINNER !
ANDA ITU ISTIMEWA!

JADI BERHENTILAH BERPIKIR PESIMIS. Anda ada, karena dunia membutuhkan anda. Karena Allah sudah memilih anda untuk menjalankan amanah anda di dunia: sebagai seorang khalifah, sebagai penyeru kebenaran, dan tentu saja sebagai seorang hamba.

That's it.

Bermimpilah yang tinggi. Meskipun akan ada banyak hambatan yang menghalangi mimpi anda. Meskipun peluang2 kecil mungkin menyesakkah mimpi anda.

Tapi selalu ada kesempatan. dan Anda tidak akan tahu apakah anda berhasil atau gagal kalau anda belum mencoba.
Berjuanglah.
Lakukan saja.

semangat!!!!

you n your own way^^

Akan ada banyak masalah yang menghadang setiap hari. Kuliah. Skripsi. Organisasi. Adek tingkat. Rumah. Kamar. Tuntutan keluarga. Usia yang semakin bertambah (tua?). Jalan macet. Mahasiswa demo. Dan lain-lain. Dan lain-lain. Begitulah masalah menjamu kita setiap hari.

Setiap masalah akan menstimulus sebuah tindakan. Dan penyikapan masalah bagi setiap orangpun berbeda. Ada yang minus kata-kata,minus pula aksinya. Ada minus kata-kata tapi luar biasa  aksinya. Ada yang hanya mampu berkata-kata  tapi minus aksi alias NATO (No Action Talk Only). Mari kita mengevaluasi bersama.  Kita termasuk yang mana sih?

okeh, whatever lah...

Tapi, ada suatu aturan tak tertulis yang harus anda camkan.

Apapun yang anda hadapi hari ini, adalah hak anda untuk menentukan sikap. Apakah anda akan diam saja, anda akan bicara, atau anda akan bertindak. Sekali lagi, itu adalah hak anda, bukan hak orang lain. Karena dibalik sikap yang anda tentukan, akan ada pertanggung jawaban atas akibat-akibatnya.

Tentu saja pro dan kontra atas pilihan sikap anda akan hadir.  Tapi, It’s ok. Biarkan saja. Bergeraklah berdasarkan pertimbangan anda,  karena anda yang lebih mengetahui apa yang anda hadapi. Pertimbangan orang lain adalah saran. Layaknya pilihan bantuan dalam kuis who wants to be a millionaire, Anda bisa saja mengambil saran tersebut ataupun mengabaikannya.
Jangan terjebak dalam pandangan orang lain.

Anda adalah diri anda, dengan segala keunikannya.

Tentukan pilihan anda dan jalani pilihan anda dengan sebaik-baiknya.

take it or live it