Jumat, 27 Maret 2009

Interpretasi dan Mekanisme Hasil Pemeriksaan Laboratorium

1. Urinalysis

a. proteinuria

normal : (-)

protein dalam urin meningkat menandakan glomerulonefritis akut

b. leikosituria

WBC > 5 lapangan pandang : piuria menandakan inflammasi saluran kemih

c. Sejumlah RBC, hyaline, & granular cast

normal : (-)

menunjukkan ada RBC >2 lapangan pandang

menandakan cidera pada sistem saluran kemih

Cast menunjukan adanya kerusakan parenkim ginjal

Keterangan :

cast = silinder = mukoprotein dan elemen-elemen yang berasal dari parenkim ginjal yg tercetak di tubulus ginjal

Adanya silinder menandakan keadaan abnormal dalam parenkim ginjal dan mungkin dilaporkan sebagai sediment aktif.

Silinder granular mencermikan kombinasi peradangan dan perdarahan atau mungkin menunjukkan bahwa sel-sel yang melapisi tubulus dan mengalami kerusakan telah bergidintegrasi dan terlepas ke dalam lumen tubulus.

Hyalin cast bisa terdapat di urin normal.

2. Peripheral Blood

a. Hb 11g/dl

normal :

laki dewasa :14-18g/dl

wanita : 12-16g/dl

bayi :12-24g/dl

anak : 10-16g/dl

menunjukan normal

b. WBC 15000/mm3

normal :

dewasa : 4000-10000/mm3

bayi/anak : 9000-12000/mm3

menunjukkan peningkatan jumlah leukosit (lekositosis) menandakan adanya proses infeksi/radang akut

tambahan : kalau penurunan jumlah lekosit (lekopeni) pd infeksi tertentu

c. ESR (Eritrosit Sedimentary Rate / Laju Endap Darah)

normal :

wanita : 0-15 mm/jam

pria : 0-8 mm/jam

peningkatan ESR menandakan infeksi bakteri

d. Serum urea

normal 10-50mg/dl

jika meningkat, penyebabnya:
- faktor pre renal ( dehidrasi, syok )
- renal ( GGA, glomerulonefritis )
- post renal (obstruksi ureter, penyempitan uretra )

e. Creatinin 1,2mg/dl

Normal :

Pria : 0,6-1,3mg/dl

Wanita : 0,5-0,9mg/dl

Anak : 0,4-1,2mg/dl

Keterangan :

Kreatinin : produk akhir dari metabolisme kreatin otot dan kreatin fosfat (protein), disentesis dalam hati, ditemukan dalam otot rangka dan darah dan eksresikan dalam urine.

Selama fase akut terdapat vasokonstriksi arteriola glomerulus yang mengakibatkan tekanan filtrasi menjadi kurang dan karena hal ini kecepatan filtrasi glomerulus juga berkurang. Filtrasi air, garam, ureum dan zat-zat lainnya berkurang dan sebagai akibatnya kadar ureum dan kreatinin dalam darah meningkat

Peningkatan kreatinin dalam darah menunjukkan adanya penurunan fungsi ginjal dan penyusutan massa otot rangka.

f. Kolesterol 180mg/dl

normal :

dewasa : 200mg/dl

bayi : 90-130mg/dl

anak130-170mg/dl


g. Albumin 3g/dl :

normal :

dewasa 3,8-5,1gr/dl

anak 4,0-5,8gr/dl

bayi : 4,4-5,4 gr/dl

penur penurunan menandakan hipoalbuminemia,

Penurunan albumin mengakibatkan keluarnya cairan vascular menuju ke jaringan sehingga terjadi oedema.

h. Globulin 3,5g/dl

Normal : 1,5-3,0 gr/dl

peningkatan menandakan peningkatan pertahanan tubuh

Keterangan :

Albumin : protein yang larut dalam air,membentuk 50% dari protein plasma,hampir ditemukan di tiap jaringan,di buat di hati yang berfungsi mempertahakan tekanan koloid osmotik darah sehingga cairan vaskular dipertahankan

Globulin : Protein yang diproduksi hati yang tak larut dalam air tapi larut dalam garam

Berperan dalam mengangkut antibody

i. ASTO (Anti Streptolisin O)-titer 200 IU

normal :

Dewasa : < style="">

Anak : <200>

tambahan :

peningkatan ASTO >200 IU terjadi pada penderita reumatik, Glomerular Nephritis Akut, kelainan katup jantung karena streptokokus, dan eritema nodusum.

j. C3 40 IU

Normal :

C3 : 83-177 mg/dl

C4 : 15-45 mg/dl

penurunan menandakan penderita SLE, glomerulonephritis, sirosis hati, reaksi imun pada transplantasi, malnutrisi protein, anemia, sirosis

tambahan :

peningkatan kadar C3 terdapat pada inflamasi akut, demam rematik akut, SLE dini, infark jantung dan kanker.

Keterangan :

IU : International Unit

Fungsi ASTO : identifikasi keberadaan antigen streptolisin O yang dibentuk oleh Streptokokus beta hemoliticus grup A yang dapat menyebabkan hemolisis

C3 & C4 : adalah komponen dari sistem komplemen dr 11 komponen protein yang akan aktif apabila ada pertemuan (penggabungan) antara antigen dan antibodi. C3 merupakan komponen terbanyak dalam sistem komplemen yaitu 70% dari protein total.

Minggu, 22 Maret 2009

SEBUAH RENUNGAN……

SEMENTARA ANDA SEDANG BERPIKIR TENTANG KUDAPAN SPESIAL APA YANG AKAN ANDA SANTAP HARI INI,

BAYANGKAN SEJENAK…

Untuk mendapat zakat mal sebesar 30 ribu rupiah, Ada ribuan orang yang mengantre, 20 orang yang meninggal dunia karena terinjak-injak dan belasan orang yang mesti dirawat di rumah sakit……

Polisi merazia sebuah tempat yang mengelola daging sisa dan kemudian dijual lagi kepada masyarakat luas sebagai bahan pangan….

Ada pasar yang khusus menjual barang-barang kadaluarsa dengan harga sekitar seperempat kali harga barang yang masih bagus.... dan selalu saja banyak yang membeli meskipun mereka mengetahui barang tersebut sudah tidak layak konsumsi…

MENGAPA hal di atas terjadi?

Apakah sebegitu MISKINnya masyarakat Indonesia sehingga harus mengkonsumsi makanan yang bisa MERACUNI masyarakat hanya untuk bisa bertahan hidup?

Apa DAMPAK dari hal di atas?

SIAPA yang mesti BERTANGGUNG JAWAB dalam hal ini?

Apa tanggapan PEMERINTAH mengenai hal ini?

Sejauh mana pemerintah BERTINDAK untuk menanggulangi hal di atas?

Apa yang bisa KITA lakukan untuk MENANGGULANGI hal di atas ?

Tak usah RIBUT soal teori

Yang LEBIH PENTING adalah TINDAKAN SEGERA

DO MORE, TALK LESS

Istimewanya mahasiswa….

(for all mahasiswa Indonesia…)

By :rhyn

Mahasiswa adalah sebuah kata menarik jika kita tinjau dari berbagai sisi. Mahasiswa merupakan fase yang paling penting dari kehidupan seseorang yang akan menentukan apa jadinya masa depannya. Dalam tulisan ini saya coba membahas itu, sisi menarik dari seorang mahasiswa. Apa istimewanya seorang mahasiswa? Kenapa kehadirannya dapat mengubah dunia?

Sisi yang paling menonjol dari sosok seorang mahasiswa adalah sisi intelektualitasnya. Mahasiswa adalah derajat “maha” dari status sebagai siswa. Kalau siswa hanya belajar dengan hanya menerima apa yang diberikan oleh gurunya, maka mahasiswa tidak hanya sekedar menerima, tapi juga menganalisis, mengkritisi, membandingkan apa yang didengar dengan apa yang diyakininya, dan terakhir mengejawantahkan kebenaran yang didapatnya menjadi sebuah tindakan nyata.

Pada kenyataannya, tidak semua orang mendapat kesempatan untuk merasakan nikmatnya menjadi seorang mahasiswa. Toh posisi sebagai seorang mahasiswa adalah sebuah rahmat luar biasa yang dikaruniakan Allah SWT. Menjadi mahasiswa tak hanya bermodal keberuntungan, tapi merupakan akumulasi dari berbagai aspek, baik itu intelektualitas, dana, maupun nikmat kesempatan yang didapat setelah perjuangan panjang tak kenal lelah. Dalam hal ini, seleksi alam akan berbicara. Dari sekian orang yang menginginkan memasuki dunia universitas, hanya segelintir yeng kemudian dapat terpilih mengecap manisnya warna-warni dunia kampus. Sehingga dapat kita katakan, dari segi intelektualitas, mahasiswa merupakan orang-orang pilihan.

Intelektual yang tinggi menuntun mahasiswa (pemuda) kepada mimpi-mimpi yang besar. Mimpi ini seringkali berangkat dari pertentangan antara idealisme yang dianutnya dan realita yang ada. Mimpi ini kemudian menjadi bahan bakar dari semangat perjuangannya, Menghapusan kata menyerah dari kamus hidupnya. Tidak akan ada ancang-ancang untuk berhenti sebelum apa yang diidamnya menjadi nyata. Tidak untuk tunduk pada musuh, tidak pula tergoyah keinginan semu yang kadang menggoda dipersimpangan jalan.

Dari sisi biologis, Mahasiswa adalah seorang pemuda, sosok yang bermetamorfosis dari jiwa “remaja” menjadi “dewasa”. Pada masa ini, terjadi sudah tercapai kematangan fisik yang sempurna dari seorang manusia. Mahasiswa (baca : pemuda) berada pada puncak kekuatan fisik yang paripurna. Kekuatan fisik ini ditunjang pula oleh semangat yang menggelora, ciri khas dari sosok seorang pemuda.

Berani adalah ciri khas berikutnya. Seorang mahasiswa tidak akan menerima tindakan aniaya. Akan ditentangnya semua tindak zhalim penguasa dimanapun dia berada. Kepalanya akan tetap teguh mendongak menantang siapapun yang berani menjadi lawan idealismenya. Takut bukanlah tradisi baginya. Akan dihadapinya apapun itu, meskipun dia harus mengorbankan apa yang dipunya. Tenaga, waktu, harta (bahkan mungkin nyawa) dipertaruhkan untuk mencapai apa yang dicitakannya. Tak ada sesal, tak ada keluh. Hanya kata berjuang yang terpatri dalam benaknya. Titik.

Memang, dari sisi sebaliknya, kita mungkin memandangnya sebagai seorang pemberontak, seorang pembangkang yang keras kepala yang tidak menerima realita. Tapi, jika memang apa yang diperjuangkannya adalah sebuah kebenaran, maka penghargaan adalah hal yang pantas kita berikan kepada mereka.

Namun, bagi seorang mahasiswa, terutama pemuda muslim akhlak tetaplah nomor satu. Meskipun terkesan wataknya keras, perilakunya haruslah tetap saja santun. Meskipun keinginan untuk mewujudkan mimpi semakin menggebu, bukan berarti pribadinya berubah menjadi beringas. Akhlak yang mulia tetap menghias setiap jengkal aktivitasnya.

Dibalik kekuatan tekadnya yang membaja, tersimpan hati yang halus dan lembut. Pemberontakan (atau lebih tepatnya unjuk rasa?) yang acapkali mereka lakukan seringkali bangkit dari ketidak-tegaan sosoknya mendengar jerit tangis rakyat yang tertindas. Bukan popularitas, bukan pula kedudukan yang ingin dicapainya. Bukan. Harga dirinya tak bisa dibeli hanya dengan itu. Ikhlas menggema dalam kalbunya. Hatinya hanya merindu ridho dari Tuhannya. Hanya itu. Tidak kurang, tidak lebih.

Bayangkan, ada seseorang yang memiliki intelektualitas yang tinggi berpadu dengan semangat pantang menyerah dalam mewujudkan mimpi-mimpi besar, ditunjang dengan kekuatan fisik yang paripurna dan dihias oleh akhlak yang mulia. Apalagi orientasinya cuma ridho Allah. Hmm... What amazing! Apa sih yang tidak bisa dilakukannya?

Jangankan mewujudkan mimpinya, mengubah duniapun sosoknya insyaallah mampu. Ini sudah terbukti. Tengok saja sosok baginda junjungan kita Rasulullah, yang dengan segala pesonanya mampu mengubah gelapnya dunia menjadi terang-benderang. Atau beragam tokoh yang menggoreskan tinta emas dalam sejarah Indonesia. Luar biasa.

Dan kini, potensi prima itu ada dalam genggaman kita sebagai seorang mahasiswa muslim. Lantas apa lagi yang kita tunggu? Jangan cuma bengong menonton orang lain bersaing mewujudkan mimpi mereka. Ini saatnya kesempatan bagi kita untuk berkarya, menggoreskan tinta emas dalam sejarah.

So, Let’s Go Man!